Guest Lecturer Series FIS UNJ, Prof. Elly Tegaskan Pentingnya Pendidikan Multikultur di Sekolah

“Kedua kurangi menggunakan kalkulator, terlalu sering menggunakan kalkulator dalam berhitung akan membuat kemampuan dan ketelitian berhitung menjadi tumpul dan ketergantugan saat dewasa nanti,” tutur Junaidi dilansir dari laman UM Surabaya. Ketiga, biasakan anak untuk memahami satu materi, baru ke materi yang lain.

Secara umum materi pelajaran matematika disusun dengan pola tertentu, yaitu dari relatif sederhana ke yang lebih rumit. “Contohnya ajarkan anak pada level dasar, kemudian level pertengahan dan dilanjutkan pada level sulit. Jika belum menguasai materi level dasar jangan berharap untuk mahir pada level advanced,” kata dia. Keempat, perbanyak latihan. Jika anak sudah menguasai materi, hal yang perlu dilakukan adalah sering-sering berlatih. Kunci dari hitung-hitungan matematika adalah sering berlatih, semakin sering berlatih akan menemukan beragam tingkat kesulitan dan tertantang untuk menyelesaikan. Kelima bermain game. Junaidi menyebut banyak game hitung-hitungan matematika di playstore yang bisa dimanfaatkan, selain membuat lebih rileks, hal ini akan meningkatkan skill berhitung pada anak.

Keenam, gunakan matematika di setiap kegiatan keseharian. Misalnya, saat sedang berjalan kaki dan menghitung langkah kaki, saat membeli sesuatu, menghitung luas ruangan dan beberapa space saat mengatur kamar, dan lain sebagainya. “Orangtua bisa melibatkan www.dioceseinfo.org anak dengan kegiatan jual beli di dalam rumah, misal dengan menjual snack kecil-kecilan. Selain menyenangkan untuk bermain bersama, hal ini juga melatih anak untuk belajar berhitung,” tutup Junaidi.